Bahan APP BIR Keuskupan Tanjung Karang 2020

Pertemuan I
“Bumi adalah Titipan Tuhan”
(Imamat 25:23-28. 35-38)

Tujuan
1. Anak Remaja Katolik semakin terbuka dan mengerti akan nilai-nilai Kitab Suci
2. Anak Remaja Katolik sebagai pribadi beriman semakin menyadari bahwa bumi adalah titipan Tuhan, yang harus dijaga, dirawat, dan dilentarikan
3. Anak Remaja Katolik semakin bersyukur bahwa Allah menganugerahkan kehidupan kepada alam semesta
Nyanyian Pembuka PS No. 707 

Tanda Salib
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dalam persekutuan Roh Kudus berserta kita
U : Amin

Pengantar
Dalam Kitab Imamat ditegaskan, “Tanah jangan djual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagiKu” (Im 25: 23). Kita semua adalah orang-orang yang menerima anugerah dari Tuhan dalam rupa, tanah atau bumi tempat dimana kita tinggal sekarang ini.
"LAUDATO SI', mi' Signore",    "Terpujilah Engkau, Tuhanku". Dalam nyanyian yang indah ini, Santo Fransiskus dari Asisi mengingatkan kita bahwa rumah kita bersama bagaikan saudari yang berbagi hidup dengan kita, dan seperti ibu yang jelita yang menyambut kita dengan tangan terbuka. "Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari kami, Ibu Pertiwi, yang menopang dan mengasuh kami, dan menumbuhkan berbagai buah-buahan, beserta bunga warna-warni dan rerumputan”.
Saudari ini sekarang menjerit karena segala kerusakan yang telah kita timpakan  padanya, karena tanpa tanggung jawab kita menggunakan dan menyalahgunakan kekayaan yang telah diletakkan Allah di dalamnya. Kita bahkan berpikir bahwa kitalah pemilik dan penguasanya yang berhak untuk menjarahnya. Kekerasan yang ada dalam hati kita yang terluka oleh dosa, tercermin dalam gejala-gejala penyakit yang kita lihat pada tanah, air, udara dan pada semua bentuk kehidupan. Oleh karena itu bumi, terbebani dan hancur, termasuk kaum miskin yang paling ditinggalkan dan dilecehkan oleh kita. Ia "mengeluh dalam rasa sakit bersalin” (Roma 8:22). Kita lupa bahwa kita sendiri dibentuk dari debu tanah (Kej 2:7); tubuh kita  tersusun dari partikel-partikel bumi, kita menghirup udaranya dan dihidupkan serta disegarkan oleh airnya. 
Mulai hari ini, kita akan memaknai Masa Tobat kita, Masa Prapaskah dengan merenungkan Tema besar, “Bumi Sumber Kehidupan”. Pada pertemuan Prapaskah I ini, kita hendak membagikan pengalaman hidup kita akan titipan Tuhan, yakni Bumi dimana kita tinggal.
Melalui Sabda Tuhan dari Kitab Imamat, kita akan memaknai Bumi sebagai Titipan Tuhan. Oleh karena itu, supaya kita layak dan pantas meneruskan ibadat kita, kita siapkan hati, budi dan pikiran kita.
... (Saat Hening) ...
Doa Pembuka 
Ya Allah Bapa kami sumber cinta kasih, Engkau telah menciptakan bumi yang subur tempat kami hidup. Engkau menghimpun kami menjadi satu keluarga yakni keluarga-Mu sendiri. Engkau menganugerahkan hidup kepada manusia, sekaligus melengkapi hidup manusia dengan ciptaan lain yang menopang, menunjang dan mempertahankan hidupnya. 
Sudilah Engkau memberkati semua orang yang berusaha memperbaiki tatanan masyarakat, yang mengangkat dan memperhatikan harkat dan martabat manusia. Hidup secara manusiawi yang merupakan hak paling asasi, karena diatas hak itulah hak-hak asasi lainnya dapat tegak berdiri, diperjuangkan dan diwujudkan. 
Ajarilah kami untuk mengenal kehendak-Mu dan melaksanakannya dengan sepenuh hati, di tengah keluarga, masyarakat dan dimanapun kami berada. Engkau kami puji dan kami muliakan kini dan sepanjang segala masa. Amin. 

Bacaan : Imamat 25:23-28. 35-38

Lagu Antar Bacaan PS no. 699

Pendalaman dan Refeksi
1. Bagaimana situasi hidup orang miskin dan menderita di lingkungan sekitarmu?
2. Sebagai orang beriman, bagaimana sikapku terhadap orang miskin dan menderita?
3. Apa usahaku untuk mengentaskan kemiskinan yang terjadi di lingkungan tempat tinggal ku?
4. Bagaimana mewujudkan prioritas utama dalam ekonomi sehingga masyarakat mengalami kebutuhan yang cukup?
5. Bagaimana usahaku mengajak masyarakat agar mempunyai daya tahan dan daya juang dalam prinsip keadilan? 

Peneguhan
1. Dalam Kitab Suci, sumber hak hidup ekonomi utama masyarakat adalah tanah. Tema-tema moral sosial dalam Perjanjian Lama selalu dihubungkan dengan ekonomi berbasis tanah (sumber ekonomi), seperti peduli pada orang miskin (Bdk. Kel 23:6; Ul 15:7-11), perhatian pada orang asing (Bdk. Kel 21:21-24), kepada janda dan yatim piatu (Bdk. Ul 24:19-22) serta lingkungan hidup (Bdk. Im 25:8-55). 
2. Demikian juga dalam pewartaan para Nabi, tema keadilan ekonomi terkait dengan komoditi hasil bumi objek transaksi di pasar, yang berujung pada ketidakadilan, pemerasan dan penindasan. Inilah dasar dari pengaturan tahun Yubileum di mana korban kejahatan sosial dan ekologis mesti dihapuskan. Utang dihapus dan tanah diistirahatkan agar terpulihkan dari eksploitasi manusia.
3. Tanah adalah milik Allah. Dari tanah yang satu dan sama itu warga Israel harus dapat hidup. Tidak diperkenankan ada orang miskin di tanah yang diberikan Tuhan itu (Bdk. Im 25:25.35). 
4. Masyarakat Israel memiliki tradisi berbagi hasil ladang waktu panen dengan sesama, terutama mereka yang miskin dan kelaparan. Maksudnya adalah supaya semua manusia yang hidup di atas tanah terjanji dapat hidup (Bdk. Rut 2-3). Kemiskinan adalah aib di atas tanah yang diberikan Tuhan, yang berlimpahkan susu dan madunya.
5. Hidup secara manusiawi adalah hak yang paling asasi, karena di atas hak itulah hak-hak asasi lainnya dapat tegak berdiri, diperjuangkan dan diwujudkan. Kehidupan manusia adalah sesuatu yang diterima, sebagai anugerah. 
6. Allah Pemberi kehidupan menopang kehidupan manusia dengan pelbagai ciptaan lain, yang mengitari kehidupan manusia. Allah menganugerahkan hidup kepada manusia, sekaligus melengkapi hidup manusia dengan ciptaan lain yang menopang, menunjang dan mempertahankan hidupnya. Atas dasar itu, maka prioritas utama dalam ekonomi adalah kehidupan manusia. Bukan hanya segelintir atau sebagian besar, tetapi semua manusia, siapapun dia. Dia berhak atas akses terhadap sumber-sumber hidup atau sumber-sumber ekonomi dan hak itu harus dijamin dan dipertahankan di atas prinsip keadilan.

Doa syukur dan permohonan
Pendamping memilih 5 orang remaja untuk menyampaikan doa:
1. Bagi Gereja 
2. Bagi perdamaian dunia
3. Bagi tanah air kita
4. Bagi orang-orang yang menderita
5. Bagi kita semua

Bapa Kami
Marilah kita satukan doa-doa kita dengan doa yang diajarkan Kristus kepada kita. Bapa Kami...

Aksi Derma
Pendamping memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberi derma dengan diiringi lagu : 

2D2K
Aku anak missioner setia ikut Yesus
Meski banyak rintangan kujalani terus
Doa, derma, korba, kesaksian tak pernah kutinggalkan
Jadi saksi tentang Yesus bagi semua orang.

2D2K itu semangat kita 
doa, derma, kurban, kesaksian
Kita lakukan dengan gembira, demi cinta kepada Tuhan
Kita lakukan dengan gembira, wujudkan cinta kepada Tuhan.

Doa Penutup
Tuhan Allah Bapa  yang Mahabaik, kembali kami bersyukur kepada-Mu atas rahmat penyelenggaraan hidup yang Kau berikan kepada kami masing-masing. Allah Pemberi kehidupan menopang kehidupan manusia dengan pelbagai ciptaan lain, yang mengitari kehidupan manusia. Allah menganugerahkan hidup kepada manusia, sekaligus melengkapi hidup manusia dengan ciptaan lain yang menopang, menunjang dan mempertahankan hidupnya. 
Ditengah-tengah kami banyak sekali orang menderita. Mereka sangat membutuhkan uluran kasih dari sesamanya. Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan manusia terutama yang miskin dan terlantar adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus pula. Oleh karena itu ketuklah mata hati kami untuk empati dan berbela rasa  terhadap mereka. 
Semoga kami memiliki kepedulian dan kasih kepada sesama yang menderita. Ajarilah kami untuk berbagi, berkati segala niat-niat dan rencana aksi kami untuk mereka, sebagai wujud solidaritas kami kepada mereka. Ingatkan kami untuk senantiasa berbagi hidup dengan mereka dan menyadarkan bahwa kami sungguh bergantung pada-Mu. Engkau kami puji dan kami muliakan kini dan sepanjang segala masa. Amin.

 Berkat Penutup
P. Marilah kita mengakhiri ibadat ini dengan mohon berkat Tuhan.
Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya 
P. Kita sekalian senantiasa dilindungi, dibimbing dan dilimpahi berkat allah yang Mahakuasa, Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin

Lagu Penutup PS no. 663 

Pertemuan 2
Ekonomi Yang Bermartabat
Tujuan: 
Peserta mampu menjadi  pelaku ekonomi yang bermartabat dalam hidup setiap hari.

Pikiran dasar :
Ketidakadilan kepemilikan sumber-sumber ekonomi saat ini kembali menguat dalam bentuk baru feodalisme, yakni kepemilikan lahan-lahan luas oleh korporasi yang mengeksplotasi tanah baik untuk usaha-usaha produktif monokultur maupun usaha-usaha ekstratif seperti tambang. Fakta-fakta ini menegaskan bahwa memang tidak ada keadilan dalam hal akses terhadap sumber-sumber ekonomi. Baik pada zaman feodalisme maupun pada zaman korporatisme (liberalism – kapitalis) ketidakadilan dalam kepemilikan dan penguasaan sumber-sumber ekonomi tetap berlangsung bahkan semakin parah.
Gereja juga mengingatkan bahwa pengembangan ekonomi tidak dapat direduksi hanya pada peningkatan produksi, profit, penguasaan (monopoli). Manusia sebagai pusat dan tujuan kemajuan ekonomi tidak bisa dan tidak boleh diganti oleh profit, penguasaan, peningkatan modal, apalagi dikorbankan demi profit, akumulasi atau penguasaan sumber ekonomi. “Manusialah yang menjadi pencipta, pusat dan tujuan seluruh kehidupan sosial ekonomi” (GS 63). Manusia, siapa pun dia harus diprioritaskan. Sesungguhnya ekonomi bukan segala-galanya dalam pembangunan, melainkan manusia dalam keutuhannya (Bdk. CA 29; SRS 27-28; PP 43-44). Ini berarti bahwa setiap upaya atau usaha ekonomi harus bermuara pada kesejahteraan semua manusia. Hal ini sesuai dengan pemahaman Gereja tentang kesejahteraan umum (Bdk. GS 64; GS 26).
Pencapaian kesejahteraan umum, sebagai tujuan pokok usaha ekonomi menjadikan usaha membangun ekonomi itu bermartabat, dalam dua arti. Pertama, usaha tersebut tertuju kepada kepentingan hidup manusia. Upaya ekonomi menjadi bermartabat (selaras etika-moral) ketika diabdikan demi kepentingan manusiawi. Usaha ekonomi ada demi manusia agar manusia dapat hidup secara manusiawi. Kedua, usaha itu bermartabat jika manusia itu sendiri menjadi pelakunya. Hal itu merupakan manifestasi kebebasan dan otonomi manusia. Manusia seyogyanya secara mandiri dan bebas mengupayakan kesejahteraan hidupnya sendiri atau hidup bersama. Dalam rangka itu pemangku kekuasaan dalam masyarakat (baca pemerintah) berperan sebagai fasilitator atau administrato demi memastikan bahwa hak atas akses usaha ekonomi terjamin secara adil bagi setiap orang dan semua orang.
Fenomena lain yang mengancam otonomi bahkan hak-hak ekonomi masyarakat adalah intervensi korporasi dalam upaya-upaya ekonomi suatu masyarakat. Sebagai badan usaha, orientasi usaha korporasi adalah profit. Korporasi bukan lembaga sosial atau bukan perpanjangan tangan kekuasaan yang wajib menjamin kesejahteraan masyarakat. Intervensi korporasi dalam usaha ekonomi tentu juga tidak bisa diingkari. Korporasi dalam banyak hal justru dapat menjadi partner pengembangan ekonomi. Namun kenyataan tak seindah regulasi atau patokan normative. Dalam banyak kasus di Negara kita, masyarakat justru kehilangan haknya atas sumber-sumber ekonomi karena intervensi atau monopoli sumber-sumber ekonomi oleh korporasi. Tak heran jika dalam kenyataannya, sumber ekonomi berupa tanah dan lingkungan alam terkuasi oleh korporasi sehingga masyarakat kehilangan hak-haknya atas sumber ekonomi. Mereka bahkan tersingkirkan dan tak dapat membela diri, apalagi pemangku kekuasaan tidak menjalankan peran mediator yang adil (GS 70).
Dalam arti itu maka mengupayakan ekonomi bermartabat, mustahil terwujud tanpa penegakan hukum untuk menjamin hak-hak ekonomi masyarakat dan pencegahan pencaplokan, penguasaan atau monopoli sumber-sumber ekonomi oleh para pemodal. Negara seharusnya hadir secara efektif menjamin keadilan dan menegakkan hukum yang berpihak pada keadilan dan kebenaran. Hak-hak masyarakat tidak dirampas, sebaliknya diperkuat dan difasilitasi agar masyarakat lebih mudah dan adil mengupayakan kesejahteraannya sendiri.

Sumber bahan:
1. Dokumen Konsili Vatikan II GS 63, GS 64; GS 26,  GS 70 .
2. Kitab Yehezkiel 34:23-31

Metode: Kateketis

Sarana: LCD, Laptop, potongan kertas warna-warni/warna putih saja, kertas flap/manila.

Durasi : 90 menit

Prakondisi 
Kita bangun suka cita bersama dalam pertemuan kita yang kedua ini. Kita awali pertemuan kita hari ini dengan Gerak dan Lagu “Kucinta Kluarga Tuhan.”
KUCINTA KELUARGA TUHAN
Kucinta keluarga Tuhan
Terjalin mesra sekali
Semua saling mengasihi
Betapa senang kumenjadi
Keluarganya Tuhan

Doa Pembuka
Allah Bapa Maha baik, Puji syukur kami haturkan kepada-Mu atas kelimpahan berkat-Mu dalam hidup kami sampai saat ini. Engkau telah mengumpulkan kami di tempat ini. Berkatilah agar kami Engkau mampukan untuk selalu mengucap syukur atas kasih karunia-Mu dalam keluarga kami dengan rahmat kesehatan, kesejahteraan dan kegembiraan. Ajarilah kami menjadi pelaku “Ekonomi yang Bermartabat” mensyukuri pemberian-Mu, rela berbagi dan menghargai siapa saja yang bekerja sama dengan keluarga kami sehingga kasih-Mu semakin meraja dalam hidup kami. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

Pengantar
Anak-anak yang terkasih, kita berjumpa kembali dalam pendalaman APP untuk Remaja pada pertemuan yang kedua. Pada pertemuan pertama kita mendalami sub tema “Bumi adalah Titipan Tuhan”. Bumi yang kita tinggali ini dititipkan Tuhan untuk kita, Tuhan mengajak kita, anak-anak remaja sebagai citra Allah untuk menjadi rekan kerja Allah memelihara bumi ini agar selalu nyaman ditinggali oleh siapapun. Pada pertemuan yang kedua ini dengan sub tema “Ekonomi yang Bermartabat” berdasarkan  Kitab Yeh 34:23-31. Kita akan belajar dari Daud bagaimana menjadi pelaku “Ekonomi yang Bermatbat” seperti yang dilakukan oleh Daud, hamba Tuhan, yang diberi tugas oleh Allah untuk menjadi penggembala. Kita akan membangun kesadaran bersama bahwa Manusialah yang menjadi pencipta, pusat dan tujuan seluruh kehidupan sosial ekonomi” (GS 63) ini berarti bahwa setiap upaya atau usaha ekonomi harus bermuara pada kesejahteraan semua manusia. (Bdk. GS 64; GS 26). Maka marilah kita mohon rahmat Tuhan dalam pertemuan kedua ini.

Materi
a. Pengalaman  pribadi  peserta tentang “Ekonomi yang Bermartabat” sebatas pengalaman peserta.
b. Sikap dan berbagai tindakan yang perlu dilakukan sebagai wujud tanggung jawab dalam mewujudkan Eknomi yang bermartabat seperti yang dilakukan oleh Daud. (Yeh 34:23-31)
c. Pandangan Gereja dalam Domumen Konsili Vatikan II yang berisi tentang “Ekonomi yang Bermartabat” berdasarkan Dokumen Konsili Vatikan II GS 63, GS 64; GS 26,  GS 70.

Langkah-langkah pendalaman materi:
a) Pendamping menggali pengalaman peserta tentang “Ekonomi yang Bermartabat” sebatas pengalaman peserta. Pendamping memberikan kesempatan kepada peserta untuk mensharingkan pengalamannya.
b) Pendamping  memberi kesempatan kepada salah satu peserta untuk membaca kitab Yeh 34:23-31.

Lagu Tanggapan Sabda: Lagu “Sabda-Mu Bapa bagai Air Segar” 

Sharing Kelompok.
Pendamping memandu peserta untuk mendalami Kitab Yeh 34:23-31 dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:
• Tugas apa  saja yang diberikan Tuhan kepada Daud?
• Buatlah analisa bersama teman di kelompokmu, perjanjian apa saja yang diberikan Tuhan kepada Daud?
• Berdasarkan Kitab Yeh 34:23-31, Tuhan sudah memenuhi janji-Nya, Ia menganugerahkan begitu rupa untuk manusia. Tindakan konkrit apa saja yang dapat kalian lakukan agar perjanjian damai  di bumi ini antara Tuhan dan Daud tetap terlaksana sampai sekarang!
Pendamping memberi kesempatan kepada wakil kelompok mempresentasikan hasil sharingnya.
Pendamping memberi peneguhan melalui ulasan.

Ulasan
“Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan menggembalakan mereka, dan menjadi gembalanya.” (Yeh. 34:23). Daud yang diangkat Tuhan sebagai Gembala dan Penguasa, dia akan memberi makan domba Allah dan  ”menjadi pemimpin mereka”.
Tuhan pun ”mengadakan perjanjian damai” dengan domba-Nya. Dan, ”berkat akan tercurah [atas mereka] seperti hujan”. Mereka akan hidup tenang, makmur, dan bahagia. Bahkan, manusia tidak hanya akan hidup damai dengan sesama manusia. Dengan binatang pun mereka akan hidup damai! (bdk. Yeh. 34:25-28) 

Bagaimana kata-kata Yehezkiel tentang ”perjanjian damai” dan ’berkat yang tercurah’ menjadi kenyataan di masa depan? Dalam dunia baru nanti, umat Allah di bumi yang menjalankan ibadah yang murni akan benar-benar menikmati manfaat ”perjanjian damai” itu. Saat seluruh bumi menjadi firdaus, umat Allah yang setia tidak akan lagi terancam oleh perang, kejahatan, kelaparan, penyakit, atau binatang buas. (Yes. 11:6-9; 35:5, 6; 65:21-23) Kita bersyukur karena punya harapan untuk hidup abadi di bumi nanti, saat domba-domba Allah ”tinggal dengan aman” tanpa rasa takut? Yeh. 34:28.
Maka kita sebagai remaja dipanggil oleh Allah untuk ikut mewujudkan “Ekonomi yang Bermartabat” dengan selalu bersyukur atas kasih karunia dan rejeki serta kesejahteraan yang Allah anugerahkan, rela berbagi dengan gembira dan murah hati agar tak satu pun orang disekitar kita yang kekuarangan sementara kita berkelimpahan, mengambil makan secukupnya agar kita tidak membuang makanan sebagai bentuk syukur dan solider pada sesama yang kekuarangan, bersikap ramah, lembut dan sopan kepada orang-orang yang bekerja sama dengan kita entah itu sopir, pekerja rumah tangga, teman-teman yang membutuhkan pertolongan atau siapa saja yang kita jumpai.

Gereja mengingatkan kita bahwa “Manusialah yang menjadi pencipta, pusat dan tujuan seluruh kehidupan sosial ekonomi” (GS 63). Manusia, siapa pun dia harus diprioritaskan. Sesungguhnya ekonomi bukan segala-galanya dalam pembangunan, melainkan manusia dalam keutuhannya (Bdk. CA 29; SRS 27 – 28; PP 43 – 44). Ini berarti bahwa setiap upaya atau usaha ekonomi harus bermuara pada kesejahteraan semua manusia. Hal ini sesuai dengan pemahaman Gereja tentang kesejahteraan umum (Bdk. GS 64; GS 26).

Aktivitas
Langkah aktivitas : Pendamping memberikan kesempatan kepada peserta untuk: 
1. Menulis niat konkrit yang akan dilakukan sebagai bentuk rekonsiliasi yang mengembangkan iman dan  pribadinya sebagai  remaja katolik dalam upaya mewujudkan “Ekonomi yang Bermartabat”.
2. Membaca niat konkrit yang akan dilakukan yang mengembangkan iman dan  pribadinya sebagai  remaja katolik dalam upaya mewujudkan “Ekonomi yang Bermartabat” yang telah mereka tulis. 
3. Kemudian ditempel di kertas manila yang telah disediakan pendamping. Tempelan niat bisa berbentuk hati atau bunga atau bentuk lain supaya menarik dan menjadi niat pribadi dalam kebersamaan yang akan diwujudkan.

Refleksi/Penegasan
Keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah pada masa sekarang ini telah tercabik-cabik oleh berbagai macam sikap dan tindakan manusia sendiri. Dalam banyak kasus keluhuran martabat manusia tidak lagi dihargai. Manusia sering dinilai dengan ukuran yang sangat meteriel duniawi. Manusia dipandang sebagai manusia bermartabat bila memiliki harta kekayaan, kedudukan dan kuasa. Di hadapan Allah manusia yang bermartbat adalah manusia yang hidup-Nya sesuai dengan citra Allah yang penuh kasih, memberlakukan sesama juga dengan penuh kasih, hormat dan penghargaan sebagai manusia yang secitra dengan Allah. Demikian juga penyelenggraan “Ekonomi tak lagi Bermartabat”, perampasan hak-hak rakyat kecil yang tak berdaya pun terjadi. Kebiasaan membuang makanan menjadi hal yang biasa, berlaku kasar, tidak adil, bully dan sikap tidak sopan terhadap orang lain seperti bukan dosa lagi.

Pencapaian kesejahteraan umum, sebagai tujuan pokok usaha ekonomi menjadikan usaha membangun ekonomi itu bermartabat, dalam dua arti. Pertama, usaha tersebut tertuju kepada kepentingan hidup manusia. Upaya ekonomi menjadi bermartabat (selaras etika-moral) ketika diabdikan demi kepentingan manusiawi. Usaha ekonomi ada demi manusia agar manusia dapat hidup secara manusiawi. Kedua, usaha itu bermartabat jika manusia itu sendiri menjadi pelakunya. Hal itu merupakan manifestasi kebebasan dan otonomi manusia. Manusia seyogyanya secara mandiri dan bebas mengupayakan kesejahteraan hidupnya sendiri atau hidup bersama.

Kita dipanggil oleh Allah untuk ikut mewujudkan “Ekonomi yang Bermartabat” dengan selalu bersyukur atas kasih karunia dan rejeki serta kesejahteraan yang Allah anugerahkan, rela berbagi dengan gembira dan murah hati agar tak satu pun orang disekitar kita yang kekuarangan sementara kita berkelimpahan, mengambil makan secukupnya agar kita tidak membuang makanan sebagai bentuk syukur dan solider pada sesama yang kekuarangan, bersikap ramah, lembut dan sopan kepada orang-orang yang bekerja sama dengan kita entah itu sopir, pekerja rumah tangga, teman-teman yang membutuhkan pertolongan atau siapa saja yang kita jumpai.

Doa Syukur/Permohonan
P: Marilah kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa dengan pengantaraan Yesus Kristus, yang senantiasa mengupayakan penghargaan terhadap martabat manusia..
L: Semoga Bapa menerangi para pejabat Gereja agar pernyataan-pernyataan dan keputusan-keputusan mereka menunjang terwujudnya “Ekonomi yang Bermartabat” untuk kebahagiaan dunia dimana cahaya Kristus memancarkan kasih-Nya. Marilah kita mohon...
L:Berkatilah para remaja  kristiani dimanapun berada, mampukanlah para remaja untuk peduli pada sesama yang membutuhkan, tumbuhkanlah kerelaan untuk berbagi dan bersikap santun pada sesama. Marilah kita mohon ….
L:Semoga di keluarga kami masing-masing tumbuh semangat saling mengasihi dan menhargai. Marilah kita mohon …..
L:Berkatilah para remaja, semoga para remaja senantiasa bersemangat untuk mempersiapkan masa depannya sebagai generasi Gereja, bangsa dan Negara yang didasari oleh iman yang kuat dan tangguh. Marilah kita mohon ….
I:Allah Bapa yang Maha Pengasih, dengarkanlah doa-doa kami agar kami sanggup membawa cahaya Kristus di dunia. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin. 

Doa Bapa Kami

Aksi Derma
Pendamping memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberi derma diiringi lagu 
2D2K SEMANGAT KITA
Aku anak, misioner setia ikut Yesus. 
Meski banyak rintangan kujalani terus, 
doa derma, kurban, kesaksian tak pernah kutinggalkan. 
Jadi saksi tentang Yesus bagi semua orang. 
Jadi saksi tentang Yesus bagi semua orang. 
2D2K itu semangat kita. 
doa, derma, kurban, kesaksian.
Kita lakukan dengan gembira, demi cinta kepada Tuhan. 
Kita lakukan dngan gembira wujudkan cinta pada sesama.
Perutusan Misioner
Pendamping memotivasi  peserta supaya mewujudkan satu tindakan konkrit yang telah ditulis dalam kegiatan aktivitas. Dan mensharingkan tindakan konkritnya di awal pertemuan yang ketiga.
Contoh: Selalu bersyukur atas kasih karunia dan rejeki serta kesejahteraan yang Allah anugerahkan, rela berbagi dengan gembira dan murah hati kepada teman/orang-orang disekitar kita yang membutuhkan, mengambil makan secukupnya agar kita tidak membuang makanan sebagai bentuk syukur dan solider pada sesama yang kekuarangan, bersikap ramah, lembut dan sopan kepada orang-orang yang bekerja sama dengan keluarga kita entah itu sopir, pekerja rumah tangga, teman-teman yang membutuhkan pertolongan atau siapa saja yang kita jumpai. Atau bisa juga melakukan baksos di Panti Asihuan, Panti Jompo atau berbagi makanan di jalan bagi tukang becak dan pemulung.

Doa Penutup
Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena kasih-Mu yang senantiasa menyertai kami. Kasih-Mu juga kami rasakan melalui keluarga kami, terutama melalui orang tua kami. Mereka dengan penuh cinta memberikan yang terbaik untuk kami. Bantulah kami, agar kami mampu menjadi pelaku ekonomi yang bermartabat, selalu bersyukur atas anugerah-Mu, semakin peduli, rela berbagi, bersikap sopan dan menghargai sesama serta tidak hanya mengagung-agungkan harta duniawi. Anugerahilah kami dengan terang Roh Kudus-Mu, agar kami dapat mempersiapkan masa depan kami yang telah Engkau rencanakan  untuk kami. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Pengumuman
Pendamping bisa memberi pengumuman yang diperlukan.

Penutup
Marilah kita akhiri pertemua ini dengan lagu.  “2D2K SEMANGAT KITA”
Pertemuan 3
Tuhan Mengasihi Manusia tanpa syarat

Tujuan:
1. Anak berani dan bersukacita dalam mengikuti aktivitas yang diberikan
2. Anak mampu mendoakan dan mengampuni orang yang berbuat jahat kepada kita
3. Anak rajin membaca kitab suci

Pikiran Dasar: 
Yesus mengajarkan untuk mengasihi musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena Yesus juga mengasihi kita semua manusia baik itu orang jahat maupun orang yang baik.

Metode: Bermain dan bercerita

Sarana: karton, pensil, gunting, spidol, permainan

Durasi: 1 jam

Prakondisi
Pendamping menyapa dan memberi salam kepada adik-adik semua tanpa terkecuali, mengatur posisi duduk dan mengajak adik-adik untuk mengawali pertemuan dengan bernyanyi, bergerak, bertepuk untuk menciptakan suasana riang serta gembira.
(Lagu dan tepuk bisa diganti atau pendamping membuat kreasi tepuk sendiri)

Pujian dan sukacita
Adik-adik diajak menyanyikan lagu “Yesus Cinta Semua Anak” sambil bertepuk tangan dilanjutkan dengan lagu suka cita untuk menciptakan suasana riang dan gembira, juga tepuk semangat dan tepuk suka cita.
(lagu “yesus cinta semua anak”: Yesus cinta semua anak Semua anak di dunia. Kuning, putih dan hitam, Semua dicinta Tuhan,Yesus cinta semua anak di dunia)

Penyembahan
Adik-adik dipersilahkan untuk duduk tenang, membuat lingkaran, mata terpejam, bahu punggung tegak sambil bergandengan tangan. Lalu bersama-sama menyanyikan lagu “kumau cinta yesus selamanya” dengan penuh perasaan dan khidmat. Semua hening dan siap masuk ke dalam suasana doa. Pendamping memimpin doa dan diucap ulang oleh adik-adik.

Doa Pembuka
Diawali dengan tanda salib. Tanda salib dapat dibuat dengan kreativitas menggunakan lagu dan gerakan tangan. Doa dapat dibuat sendiri. 
Contoh doa pembuka:
Bapa yang baik, terima kasih atas berkat dan rahmat-Mu sehingga kami dapat berkumpul di tempat ini. Bapa, kami berkumpul di tempat ini untuk mendengarkan firman-Mu. Berkatilah kami supaya dapat beryukur untuk segala rahmat belas kasih-Mu yang Bapa berikan kepada kami. Dalam nama Yesus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Pengantar
- Menyampaikan tema umum APP 2020  
- Menyampaikan tentang tema pertemuan ketiga "Tuhan mengasihi manusia tanpa syarat”

Bacaan Matius 5:44-48

Ulasan
Yesus mengajarkan Kita untuk mengasihi semua orang, baik orang yang jahat maupun orang yang baik. Dan Yesus mengajak kita juga untuk mendoakan musuh-musuh kita. Karna Allah juga mengasihi kita manusia tanpa terkecuali. Jika ada orang yang berbuat jahat kepada kita, kita tidak perlu melakukan hal yang sama yaitu membalas perbuatan jahat juga namun kita berdoa bagi mereka yang berbuat jahat kepada kita Mengasihi dan memberikan pengampunan kepada musuh kita pasti memberikan kedamaian pada diri kita. Sambil berdoa dan percaya Allah ikut mengubah dan menyembuhkan hidupnya.

Aktivitas.

• Games “Engkau mengasihi aku“
 Permainannya yaitu semua orang harus membuat satu lingkaran besar. Dibawah kaki setiap anggota harus diberi tanda bisa dengan lingkaran dari kapur/kertas koran dll. Tanda tersebut adalah rumah mereka yang sewaktu-waktu bisa berganti penghuninya. 
 Cara mainnya yaitu ada satu orang yang tidak memiliki rumah berada di tengah-tengah lingkaran. Tugas dari orang itu adalah mencari rumah. 
 Syarat mencari rumah adalah dengan bertanya kepada salah satu dari mereka "APAKAH ENGKAU MENGASIHIKU?" Jawanbannya adalah IYA dan TIDAK.
 Apabila jawabannya IYA, maka semua orang harus mencari rumah baru dengan syarat rumah baru mereka tidak boleh bersebelahan dengan rumah yang lama. Hasilnya maka akan terjadi saling lari dan berebut untuk mendapatkan rumah baru, sehingga akan ada satu orang yang tidak memiliki rumah.
 Apabila jawabannya adalah TIDAK, maka akan ada pertanyaan lagi "LALU SIAPA YANG KAMU KASIHI" yang ditanya harus menyebutkan salah satu nama dari mereka misalnya "AKU MENGASIHI stefani" maka stefani tetap diam dirumahnya dan yang lain harus mencari rumah baru dengan syarat dan cara yang sama dengan berebut, maka hasilnya nanti akan ada satu orang yang tidak memiliki rumah.
 Begitu seterusnya sampai batas waktu yang diberikan, bagi yang terakhir tidak memiliki rumah akan diberi hadiah berupa terserah anda.

• Membuat kartu gambar tangan.
 Anak-anak dibagikan kertas karton, gunting, pensil dan spidol
 Anak-anak  menjiplak gambar tangannya diatas karton menggunakan pensil atau spidol kemudian digunting sesuai pola
 Anak-anak menuliskan salah satu ayat dari bacaan hari ini diatas karton yang sudah berbentuk tangan.
 Anak-anak berkreasi dan menghias kartu tersebut.

Refleksi dan penugasan
(Adik-adik diajak untuk hening sejenak, merenungkan aktivitas yang sudah dilakukan).
Yesus pun dengan tegas mengajarkan: "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Mat 5:44). Mengapa harus demikian? "karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang disorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar."(Mat 5:45). Alasannya adalah, karena dengan mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menyakiti kita, maka kita akan menjadi anak-anak Bapa. Ini sebuah ajaran luar biasa yang membedakan kita yang percaya pada Yesus dengan orang-orang duniawi. Meskipun demikian, ajaran ini tidaklah mudah untuk dilakukan, dan bisa jadi makan waktu yang tidak singkat untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan. Sehari hari dan kita diajak untuk mendoakan musuh-musuh kita dan tidak membalas perbuatan mereka.

Doa permohonan (Pendamping memilih 4 anak untuk menyampaikan doa permohonan)
1. Bagi Perdamaian dunia
Semoga pemimpin bangsa-bangsa giat mengusahakan perdamaian bangsa-bangsa sehingga antar bangsa tetap rukun dan damai sejahtera. Marilah kita mohon…
2. Bagi Keluarga kita
Semoga keluarga kami selalu mengajak anak-anak berdoa bersama, membaca kitab suci juga selalu hidup rukun dan damai. Marilah kita mohon…
3. Bagi anak-anak yatim piatu, cacat dan terlantar
Semoga anak-anak yatim piatu, cacat dan terlantar mendapatkan perlindungan, kasih sayang dan pendidikan dari orang-orang baik yang mau menolongnya. Marilah kita mohon…
4. Bagi kita semua
Semoga kita semua dapat mendengarkan sabda Tuhan dan membawa kitab suci dengan rajin. Dan kita dapat semua hidup dengan rukun dan damai. Marilah kita mohon…

Bapa Kami

Aksi Derma
 Pendamping mengajak adik-adik mengumpulkan derma yang akan dipersembahkan kepada anak-anak lain yang membutuhkan.
 Persembahan
Adik-adik mengumpulkan derma sambil mengucapkan kalimat “Tuhan mengasihi manusia tanpa syarat “

Perutusan Misioner
Pendamping menyampaikan tugas perutusan yang harus dilaksanakan selama 1 minggu kedepan oleh adik-adik

Tugas perutusan: Membaca kitab suci Matius Bab1 dan Bab 2

Doa Penutup
Setelah doa penutup, diakhiri dengan tanda salib seperti pada waktu pembuka.
Contoh doa penutup: Tuhan yang Maha Baik, kami bersyukur boleh merasakan berkat-Mu yang melimpah. Terimakasih karena hari ini Engkau mengajak kami untuk mengampuni dan  mendoakan orang yang berbuat jahat kepada kami. Semoga melalui APP ini kami semakin mampu menjadi berkat bagi siapa saja. Ini semua kami panjatkan kepada-Mu sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pengumuman (Pendamping menyampaikan pesan/nasihat)

Penutup
Pendamping memberikan kesimpulan singkat tentang kegiatan hari ini dan mengakhiri Pertemuan Bina Iman Anak.

Lagu pengutusan (lagu bisa diganti sesuai dengan tema/bacaan kitab suci).

Aku bangga jadi anak Katholik
Penuh kasih, berdoa untuk teman
Penuh kasih, berderma untuk teman
Kurban kesaksian akan kulakukan
Bangga, bangga jadi anak Katholik
Bangga, bangga jadi anak Katholik
Bangga, bangga jadi anak Katholik
Kurban kesaksian akan kulakukan


Pertemuan 4
Tercipta Alam Semesta “Kejadian 2:1-7”

Tujuan:
1. Tumbuh kesadaran dalam diri untuk mencintai bumi sebagai rumah kehidupan
2. Anak memiliki kepedulian pada lingkungan sekitar tempat tinggal
3. Anak semakin menyadari bahwa bumi sebagai anugerah Tuhan harus kita jaga lewat 
    tindakan sederhana menjaga kelestarian lingkungan
Pikiran Dasar:
Sinar matahari, air, udara, merupakan elemen-elemen penting untuk menunjang berlangsungnya sebuah kehidupan. Kehidupan yang pada akhirnya membuahkan sebuah peradaban seperti bumi. Bukan sebuah proses yang mudah untuk sebuah kehidupan dapat tercipta. Betapa beruntungnya kita semua dapat terlahir di sebuah “rumah” yang dapat menaungi dan menyediakan segala sesuatunya untuk kita gunakan dan nikmati, sama halnya orangtua yang menyediakan segala sesuatunya untuk kita gunakan dan nikmati. Bagaimanakah sikap kita  mensyukuri berkat Allah tersebut lewat tindakan kita sehari-hari?

Sumber Bahan: Alkibat

Metode: Melihat gambar

Sarana: 
Pendamping menyajikan gambar bumi yang indah dan nyaman
Pendamping menyediakan gambar fenomena alam yang akhir-akhir ini terjadi di sekitar kita berkaitan dengan bencana akibat kerusakan alam (banjir, tanah longsor)

Durasi : 1 Jam 

Pra Kondisi
Pendamping menyapa anak-anak dengan mengajak anak-anak untuk memberikan senyum dan memuji teman disamping kanan-kiri. Anak-anak diminta menyalami teman disekitarnya minimal 5 teman.
Pendamping menyajak anak-anak menyanyika pujian: Yesus Angkat bebanku.
Pendamping mengajak anak-anak bersikap tenang, sebagai bentuk persiapan masuk dalam hadirat Tuhan dengan menyanyikan lagu “Betapa Tidak Kita Bersyukur” (PS. No. 707)

Kata Pengantar 
Selamat pagi adik-adik yang dikasihi Tuhan, kita memasuki pertemuan ke empat dalam masa persiapan paskah, semoga kita semakin menyiapkan hati menyambut kebangkitan Allah lewat sabda-Nya dan lewat setiap aksi dalam pertemuan kita, semoga pertemuan hari ini membuat kita merenungkan kebaikan Allah atas Alam yang indah, bumi yang damai yang dianugerahkan kepada kita, dan semoga kita senantiasa giat menjaga keutuhan bumi kita dengan sikap yang arif.

Doa Pembuka
Bapa sumber segala kebaikan, kami bersyukur pada hari ini kami boleh merasakan kasih-Mu. Kami bersyukur atas rahmat kesehatan, rezeki dan kesempatan yang sungguh mulia ini. Ampunilah segala kesalahan kami dan kelalaian kami, terlebih dari itu layakkanlah kami untuk dapat bersungguh-sungguh mengikuti pertemuan ini. Semoga setelah pertemuan ini, kami kau ubahkan untuk semakin baik mengikuti kehendak-Mu. Amin. 

Pendalaman Materi
Sebelum mendengarkan bacaan, anak-anak di ajak menyanyikan lagu “Baca kitab suci, doa Tiap hari Kalau Mau Tumbuh”

Bacaan Kejadian 2:1-7
Anak-anak bergiliran, membaca per ayat.

Ulasan 
Dari bacaan yang telah kita dengarkan tadi, Allah begitu mulia menciptakan bumi dan segala isinya. Ia merancang apa yang ia kerjakan setiap hari, artinya Allah tidak main-main membuat bumi beserta isinya tersebut. Pada ayat ke 2, Ketika Allah telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, beehentilah ia pada hari ke tujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
Maka, melalui ayat ini kita juga diajak, sekali waktu kita berdiam diri, merenungkan kebaikan Tuhan, melihat kembali karya ciptaan Allah, yaitu bumi dan segala isinya yang begitu sempurna.
Dan, sebuah pertanyaan bagi kita, ketika pada hari ke tujuh Allah berhenti dari pekerjaan-Nya, siapakah yang memelihara bumi dan isinya?Ataukah diberhentikan secara total? Pada kesempatan ini, manusia diberi tugas dan tanggungjawab untuk mengelola bumi serta isi-Nya. (Kejadian 1: 27-31). Apakah Allah lalu meninggalkan bumi dan segala isi-Nya? Tentu tidak, Allah ingin memberikan kesempatan kepada manusia untuk merawat bumi dan segala ciptaan-Nya dengan penuh rasa tanggungjawab.

Aktivitas
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan tadi, setiap anak diminta menyebutkan keindahan alam semesta, satu persatu dan diajak untuk mensyukurinya.
Contoh : Saya bersyukur atas matahari yang bersinar setiap pagi, saya bersyukur atas air bersih yang ada di sesekilingku, dsb.

Setiap anak diminta untuk berkomitmen, menyampaikan komitmennya lewat doa. 
Contoh: aku akan mengurangi penggunaan plastik dan akan mulai menggunakan tempat makan/minum milikku sendiri ketika bepergian.
Atau aku akan mulai membuang sampah pada tempatnya sehingga lingkunganku bersih.
(anak juga diminta tanggap, mengapa kerusakan alam itu terjadi disekitarnya)

Refleksi
Anak diberi kertas dan pena lalu membuat sebuah refleksi dari panduan pertanyaan berikut?
1. Keindahan alam apa yang kamu syukuri?
2. Apakah keindahan itu sekarang masih kamu rasakan?
3. Kerusakan alam apa yang kamu alami terjadi disekitarmu?
5. Mengapa terjadi kerusakan tersebut?
6. Apa yang ingin kamu lakukan melihat kejadian tersebut?

Perayaan Iman “Doa permohonan”
Bagi Keluarga
Semoga keluarga kami diteguhak untuk selalu mengikuti kehendak Allah, mengusahakan keindahan bumi dan segala isi-Nya lewat tindakan nyata, mempergunakan hasil alam dengan penuh rasa tanggungjawab. Marilah kita mohon....
Bagi bangsa dan negara
Semoga bangsa dan negara yang kami cintai, tetap menjadi bangsa yang makmur, subur, alam yang indah dan permai, semoga manusia dan segala mahkluk ciptaan-Nya hidup rukun penuh rasa persaudaraan. Marilah kita mohon....

Bagi kerusakan Alam sekitar
Semoga orang-orang yang dengan segaja mengambil kekayaan dari hasil bumi untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu disadarkan untuk segera mengelola alam dengan penuh kearifan dan memenuhi hajat hidup orang banyak. Dan semoga bangsa kami terhindar dari bencana yang akan mengahncurkan kehidupan umat manusia. Marilah kita mohon....

Doa Bapa Kami

Aksi Derma
1) Pendamping memberi tugas pada masing-masing peserta untuk melakukan tindakan 
    mencintai alam, lalu memfoto dan dibagikan atau disharingkan pada pertemuan yang 
    akan datang. Misalnya, membersihkan got, membersihkan halaman rumah yang kotor.
2) Menghafalkan ayat : 
   
Perutusan Misioner
Pada pertemuan selanjutnya, peserta diminta untuk membawa hasil karya sederhana dari barang bekas. Contoh : celengan dari bekas aqua botol. 
Hal ini mengajak anak-anak untuk mengupayakan penggunaan barang-barang bekas yang masih bisa diolah.

Doa penutup
Allah yang maha rahim, terimakasih kasih-Mu kami rasakan dalam pendampingan-Mu sepanjang kegiatan hari ini, semoga hidup kami diubahkan setelah mengikuti pertemuan ini untuk senantiasa menjaga bumi sebagai rumah kehidupan bagi mahluk ciptaan-Mu. Mampukan dan sadarkan kami selalu untuk mencintai alam permai Indonesiaku agar kemakmuran dan kesuburan senantiasa boleh kami alami. Terpuji Nama Tuhan kini dan sepanjang segala masa. Amin..

Lagu penutup: Puji Syukur No. 703 “Semua Kembang Bernyanyi”

 
Contoh gambar keindahan Alam 


1) Matahari bersinar cerah, rumput menghijau,
bunga-bunga bermekaran.


2) Keindahan alam sore hari,
matahari semburat memerah dan
bunga-bunga ikut menghiasi suasana sore hari.


3) Air terjun yang masih alami dan pepohonan      
disekitarnya yang begitu hijau.



Gambar kerusakan alam


1) Sampah yang menumpuk di pinggir sungai

2) Tanah longsor

3) Kerusakan hutan akibat penebangan liar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERAN KELUARGA DAN SEKOLAH | VII | 2021

SAKRAMEN PERKAWINAN GEREJA KATOLIK | IX | 2021

YESUS SANG PENGAMPUN | VII | 2021